Jumat, 30 Desember 2011

Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu : Bab VI


Akhirnya, diga memiliki inisiatif untuk membuka percakapan pada pagi hari itu.


Diga : Selamat pagi Niva !
Niva  : Selamat pagi Diga !
Diga : Udah beres kemaren ?
Niva  : Udah
Diga : Lagi apa ?
Niva  : Baru bangun aja, kamu ?
Diga : Sama hehe. Hari ini mau kemana ?
Niva  : Gatau
Diga : Eh gimana rapotnya kemaren ?
Niva  : Lumayan
Diga : Bagus ?
Niva  : Iya
Diga : Oh yaudah 


Entah kenapa pagi itu membuat suasana kamar diga mencekam. Diga yang baru bangun tidur langsung diselimuti oleh beribu-ribu tanda tanya. Diga tidak mengetahui apa yang terjadi kepada dia dan niva. Apakah ini ulah provider ? Mungkin ngga.
Lalu setelah matahari berada diatas, diga mengucapkan salam lagi kepada niva.


Diga : Hai !
Niva  : Hai
Diga : Kamu kenapa ?
Niva  : Engga
Diga : Ada masalah ya ?
Niva  : Ngga, emang kenapa ?
Diga : Asa beda aja
Niva  : Beda gimana ? engga ah
Diga : Ya beda aja
Niva  : Beda gimana ? Prasaan emang kaya gini tiap hari juga
Diga : Cerita atuh
Niva  : Cerita apa ? gaada yg perlu diceritain
Diga : Kenapasih ?
Niva  : Ngga kenapanapa diga
Diga : Niva
Niva  : Apa ?
Diga : Kamu kenapa 
Niva  : Gpp
Diga : Aku ada salah ya ?
Niva : Ngga
Diga : Kenapa atuh ?
Niva  : Gpp
Diga : Yaudah deh maaf ya kalo ada salah. Makasih


Semenjak itu, niva ngga pernah bales sms diga lagi. Dan diga pun gamau mencampuri kehidupan niva lagi. Diga kembali merasa kecewa yang sangat dalam. Dalam beberapa hari, ia sangat kecewa tentang kehidupannya sendiri. Dua orang yang sedang dekat dengan dia, pergi tanpa meninggalkan alasan yang jelas. Diga ngga tau apa yang sebenernya terjadi. Diga ngga pengen semua ini terjadi. Diga mencoba memperbaiki komunikasi diantara mereka berdua. Namun hasilnya nihil. Apa yang diga lakukan, diga tidak mendapatkan apapun.
Sebenarnya apa yang terjadi ? Diga tidak tau apa-apa. Apakah memang ini jalan kehidupan dia ? Dia tidak akan pernah mendapatkan kebahagian yang selalu dimimpikannnya.


Diga ngga tau harus melakukan apa lagi. Semuanya sudah terlanjur membuat dia sangat amat kecewa. Dia kecewa kepada dunia tempat ia hidup, ia kecewa terhadap jalan cerita kehidupannya. Di kecewa terhadap apa yang telah selama ini terjadi pada dirinya. Tidak pernah merasa bangga atas suatu pencapaian. Tidak pernah merasa senang atas apapu yang pernah terjadi. Senyum yang diga berikan kepada teman-temannya, adit, reno, dokar, dan tria semata-mata hanya untuk menutupi perasaannya supaya tidak ada orang lain yang tau akan apa yang selama ini terjadi pada kehidupan diga. Diga tidak mempunyai siapa-siapa untuk bercerita. Satu-satunya yang ia punya hanyalah halaman blog miliknya. Semua ia ceritakan disitu. Semua tentang perjalanan hidupnya, apa saja yang telah menimpanya, semua yang diga rasakan, sampai semua karya yang diga buat untuk menutupi semua air mata yang seharusnya sudah keluar semenjak dahulu.


Diga membuat sebuah cerita berjudul Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu dimana dia menceritakan semua perasaan dan pandangannya terhadap dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang berada disekitar diga, disekitar kehidupannya yang selalu diikuti masalah. Sesuatu Tentang Waktu adalah jalan cerita yang disampaikan diga, dari awal dia mulai mendapatkan sebuah kebahagiaan, sampai akhirnya dia harus menelan semua kepahitan akan ketidakadilan dunia terhadap dirinya. Diga terus berkhayal, bila suatu saat nanti dia bisa menjadi seorang penemu, hal yang pertama kali akan dia ciptakan adalah mesin untuk mengulang kejadian masa lalu, atau bisa disebut Sebuah Mesin Waktu. Namun karena dia tidak tahu harus berbuat apa, dia lebih memilih untuk merealisasikan apa yang ia rasakan, semua amarahnya kedalam lagu-lagu yang akan ia ciptakan. Setiap lagu yang ia ciptakan adalah perjalannya dari awal ia merasakan kebahagiaan sampai apa yang dia dapatkan saa ini. Lagu-lagu itu akan menghiasi kehidupannya dan melengkapi cerita yang selama ini menjadi bahan tulisan untuk diga.


Diga bekata didialam sebuah tulisannya "Two had disappeared in the same time and I didn't wish them to come back.They just give an empty jar then they left it in front of me, on the table of hope. Beside them, far far away before them, same things happened. Always happened. Until I didn't want to recognized the person who was brought the jar". 


Diga merasa tidak pernah cukup dalam menulis apapun. Selalu saja ada hal yang membuatnya untuk menulis. Sekalipun ia sudah mengutarakan semua amarah dan perasaannya, masih saja tidak membuat diga puas. "Ketika datang satu orang, seiring bertambahnya detik hari demi hari muncul satu orang lagi. Dua orang tersebut berjalan seiring pergantian matahari dengan bulan. Lalu suatu ketika datang satu orang lagi. Tiga orang ini lama-lama saling berada di jalannya masing-masing. Satu orang hilang. Satu orang pun ikut menghilang, tapi tetap tertahan oleh pertahanan terakhir. Tetap hilang. Dan yang paling terakhir, menggantikan orang sebelumnya namun sedikit demi sedikit, menghilang" kata diga.


Ketika amarahnya sedang memuncak, diga menulis "Enough for all of this shit !! Every person just like a boss who controlling my life. They come, and then they go. HELLOGOODBYE. Without any reason why, they should create a crew consist of every person who doesn't want to share what were they do before they left. And I should create my own army to show how serious am I when I asking why"


Let Injustice Rule The World, And Stay That Way.

Selama ini diga selalu bisa membuat tulisan yang menyemangati teman-temannya. Namun diga tidak bisa menyemangati dirinya sendiri. Entah mengapa. Dan diga pun tidak tahu harus bagaimana, melakukan apa. Yang bisa ia lakukan hanyalah menulis, karena dengan menulis diga bisa mengeluarkan apa yang ia rasakan.

Berikutnya masih akan ada bab - bab selanjutnya dan terusan dari cerita ini. Untuk sementara cukup sampai disini dulu cerita Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu.
Terimakasih untuk semua yang sudah membaca.

Setelah ini, masih akan ada cerita mengenai kelanjutan kehidupan Alditya Diga Prixla.

(bersambung....)


Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu : Bab V

Sambil mendengarkan lagu-lagu We Are Scientist, diga menulis berbagai hal. Mulai dari perjalanan hidupnya, seakan-akan dia menjadi seorang penulis namun seorang penulis yang belum tau bagaimana akhir ceritanya. Disamping itu, diga juga membuat berbagai lirik-lirik lagu.
Diga yang saat itu sedang mengalami ujian akhir semester, merasa bahwa dia telah sangat dikecewai oleh dunia tempat dirinya berada. Sehingga pada saat uas berlangsung, dia tidak bisa fokus dengan apa yang ia kerjakan. Pada setiap malam sebelum uas, ia tidak belajar. Tidak ada rasa ingin belajar. Hanya tidak ada semangat. Wajarlah bila diga seperti itu. Remaja yang rentan terkena galau akibat dari perselisihan gravitasi bumi dengan dirinya. 
Hasil uas pun sudah keluar. Diga tidak ikut mengambil rapotnya, tapi diwakilkan oleh ibunya.


Semakin hari Diga semakin bersemangat untuk move on dan membuat lagu. Namun dia tidak bisa menjauhkan pikirannya dari Tania. Selama ini diga dan tania masih sering berkomunikasi. Diga masih tetap menyimpan rasa suka itu pada tania, namun ia mencoba menahannya. Diga ingin sekali mengajak tania jalan-jalan. Begitu lama berunding diga tetap semangat mengajak tania. Namun tania tidak ingin memenuhi permintaan diga, dengan beribu alasan yang dilontarkan. Dan lagu yang dulu diciptakan oleh diga untuk tania, kini diga robek-robek dan membakarnya ditempat sampah dikamarnya. Dan ia beralih membuat sebuah lagu tentang ketidakadilan dunia terhadap dirinya. Diga pun menyerah, entah mengapa suatu ketika ia bertemu dengan sesosok sosok yang lain. Dia bertemu seorang perempuan yang selama ini ia penasari siapakah namanya. 
Tanpa sengaja karena sering bertemu, Diga pun berkenalan dengan perempuan itu. Ternyata nama perempuan itu adalah Daniva Lexa Sharizta. Disitu, Diga mulai menyukai cewe tersebut. Hingga pada suatu malam, ia memberanikan diri membuka facebook dan twitternya dan mencari nama tersebut. Didapatinya profil Niva dikedua jejaring sosial itu. Dan akhirnya, ia sudah menfollow Niva di twitternya. Setiap hari ia memperhatikan tingkah laku Niva. Bila dilihat dari luar, dia sepertinya jutek. Bagi orang yang belum kenal sama dia  mungkin ga akan berani. Tapi ternyata setelah Diga mengobrol dengan Niva, Diga mendapatkan sesuatu seperti yang dikatakan Syahrini.


Suatu kesempatan di twitter : (kalo dicari gaakan ada, mungkin ada tapi ngga tau. Soalnya ini hanya fiktif belaka) 


@aldityadiga : Hai @DanivaLexa !
Cukup lama sampai Niva membalas mention tersebut. Namun pada akhirnya,
@DanivaLexa : Halo @aldityadiga ! 
@aldityadiga : Ketemu uga nih di twitter hehehe @DanivaLexa
@DanivaLexa : Iya ko kamu bisa tau sih ? 
@aldityadiga  : Cuma iseng-iseng aja nyari hehe


Setelah percakapan singkat itu, mereka jadi lebih dekat. Namun kedekatan mereka tidak terlalu mempengaruhi kedekatan Diga dengan Tania. 
Niva sekarang juga sudah mulai merespon pada Diga. Pada suatu sore, Diga mendapatkan  sebuah sms dari nomer yang tidak ia kenal.


+62xxx : Eh ini diga kan ?
Diga    : Iya. Ini siapa ya ?
Niva     : Ini aku Niva hahaha.
Diga    : Ohaha tau nomer aku darimana ?
Niva     : Gatau turun aja gitu dari langit
Diga    : Hebat ya haha, nama kamu teh emang bener Niva ?
Niva     : Iya atuhh emang kamu kira apa 
Diga    : Bisi weh bukan haha. Nama lengkapnya apa ?
Niva     : Daniva Lexa Sharizta hehe, kamu ?
Diga    : Alditya Diga Prixla.
Niva     : Kamu suka nulis ya ? Aku udah baca blog kamu. Aku udah baca cerita kamu. Rame tauu. Terusin lagi atuh hehe
Diga    : Iya, kamu juga suka ? Wah makasih hehe, iya ntar pasti dilanjutin.
Niva     : Aku juga suka, tapi ga bisa nulis haha. Sok atuh ditunggu


Percakapan itu tidak berhenti. Hari demi hari mereka semakin dekat. Ketika disekolah dan mereka berpapasan, saling tersenyum.
Sebenarnya diga masih menyayangi tania. Dia masih terus berkomunikasi dengan tania. Namun entah mengapa semakin kesini, tania merubah sikapnya. Tania menjadi seseorang yang bisa dimasukkan kedalam kategori berubah, menurut diga. Tapi itu tidak membuat diga putus asa. Diga tetap ingin mempertahankan pertemanannya dengan tania. Hingga suatu ketika, diga tengah mengobrol dengan tania dan membahas tentang perubahan sikapnya.


Diga  : Tania, kamu kenapa sih ko jadii beda gitu ?
Tania : Beda gimana ? Engga ah.
Diga  : Ya beda aja ga kaya biasanya
Tania : Ngga ko kan biasanya gini
Diga  : Ada masalah ya ?
Tania : Engga ko
Diga  : Cerita atuh
Tania : Ngga ko gaada apa apa


Lalu seketika tania berhenti membalas chat dari diga. Diga menunggu cukup lama, namun penantian yang cukup lama itu terbayarkan ketika tiba-tiba tania mengirimkan chatnya lagi yang berisi :


Tania : Maaaf diga. Aku ngga enak sama kamu. Kamu terlalu baik buat aku. Dari dulu kamu selalu merhatiin aku. Tapi aku ga berbuat apa apa buat kamu. Aku kayanya cuma ngasih harapan kosong ya buat kamu. Aku suka sama kamu. Kamu itu beda dari yang lain. Kamu selalu nyemangatin aku. Aku suka sama puisi-puisi, lirik-lirik lagu kamu. Itu bikin aku lebih semangat. Tapi, aku sayangnya sama dia, kamu taulah siapa. Meskipun dia udah punya pasangan, tapi gatau kenapa aku masih tetep sayang aja ke dia. Aku minta maaf banget diga, selama ini aku ga bisa ngertiin kamu. Aku pengen ngasih sesuatu buat kamu, biar kamu ga sedih. Tapi aku gatau apa. Kamu mau apa ? apapun yang kamu minta selama itu masih masuk akal, aku bakal kasih itu buat kamu.
Diga : Santai aja. Aku ga minta apa-apa ko. Aku cuma pengen kamu bisa lebih semangat dan tetep move on ya, itu aja.
Tania : Digaaaa ! Kita masih temen kaan ?
Diga  : Ya terserah kamu. Tapi kata aku sih lebih baik aku menghilang dari kehidupan kamu. Aku takut nambah beban di hidup kamu.
Tania : Ngga gitu diga ! Jangan kaya gitu
Diga  : Udahlah gpp. Semangat ya ! 
Tania : Digaaa ! Maaaaaaaf


Diga, kini tidak bisa merasa apa-apa. Dia sangat kecewa akan apa yang terjadi. Disamping itu dia ingin terus move on. Tapi susah. Bisa dikatakan kalo sekarang diga sedang galau. Diga yang gatau harus ngapain hanya terdiam. Dia merasa sangat kecewa untuk yang kedua kalinya didalam hidupnya. Sepertinya lagu the night i ruined your life  cocok untuk diga. 
Niva yang baru dikenal diga beberapa hari yang lalu, tidak tau apa masalah yang terjadi pada diga. Namun ketika niva melihat sebuah post di blog diga yang berisi tentang sebuah pernyataan bahwa dia sedang tidak ingin berhubungan dengan dunia luar, niva merasa bahwa diga sedang ada masalah yang membuatnya sangat down.
Dengan inisiatif sendiri, niva mencoba menghibur diga. Dengan berbagai hal yang niva lakukan, diga tetap merasa kecewa, namun dengan kehadiran niva, diga bisa menahan amarahnya terhadap dunia ini.
Tapi sebenarnya diga tetap menyayangi tania. Diga membuat banyak lirik lagu yang menggambarkan tentang kehidupan yang ia jalani sekarang. Bagaimana dari awal dia mengenal seoran perempuan yang sangat dikaguminya, hingga sekarang ia merasa sangat kecewa oleh perempuan yang dulu sangat ia kagumi. Tapi diga merasa tidak enak kepada niva yang selama ini berada didekatnya. Diga mencoba melupakan tania. Tapi tetap tidak bisa. Maka diga mencoba merubah arah pikirannya. Ia sekarang lebih sering berkomunikasi bersama niva, ketimbang bersama tania. Diga mencoba menjauhi tania, dengan tidak berkomunikasi lagi dengan tania. Sedikit demi sedikit cara itu berhasil, tapi tetap saja pikiran diga berkata lain. Ia tidak bisa melupakan tania. 
Diga kini bisa menutupi kesedihan hatinya dengan berkomunikasi dengan niva. Niva yang juga baru putus dengan pacarnya, sering bercerita kepada diga. Hal ini membuat diga semakin terobsesi untuk membuat berbagai lirik tentang semangat, teman, dan pandangannya tentang dunia.


Seperti yang dikatakan di lagu Welcoming The Sophomore nya Pee Wee Gaskins "Stand up ! with everything you've got". Atau lirik ciptaanya sendiri yang berbunyi "Cobalah lihat saat kau melompat semua disini akan mendukungmu". Dan masih banyak lagi kata-kata yang membuat diga tetap semangat.


Setelah sedemikan banyak sms yang diterima dan dikirim oleh diga terhadap niva, begitu juga dari niva terhadap diga, diga mendapatkan sebuah dorongan besar untuk mencoba merangkai nada untuk semua lirik-lirik lagunya. Selama 2 minggu terakhir, diga sudah berhasil membuat 19 lirik lagu. Namun baru ada 2 buah lirik lagu yang ia berhasil satukan dengan nadanya.


Sebenarnya banyak sekali masalah yang diga hadapi, namun didalam cerita ini hanya masalah lebih sangat mempengaruhi tingkah laku diga saja yang diceritakan. Bila smeua diceritakan, tidak akan ada habisnya.


Niva dan diga menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Bagaimana kabar tania ? Tani sepertinya baik-baik saja dengan keadaannya sendiri. Diga sudah tidak terlalu memikirkan tania. Tapi tetap saja terpikirkan. Ketika diga dan niva sedang asik-asiknya berkomunikasi, diga tertidur. Niva pun tertidur. Mereka berdua tidur bersama. Namun ditempat yang berbeda.


Keesokkan harinya, seperti biasa diga dan niva saling berkomunikasi. Namun ada sesuatu yang aneh terjadi pada komunikasi itu. Pada sore hari, lebih tepatnya menjelang malam yang masih sore, niva tidak lagi membalas sms diga. Diga pikir niva sudah tertidur dan akan segera membalas smsnya kelak ketika niva sudah terbangun. Diga menunggu dengan penuh tanya. Sampai keesokkan harinya, diga masih belum mendapatkan sms balasan dari niva.
Diga merasa bingung entah kenapa. 


Akhirnya, diga memiliki inisiatif untuk membuka percakapan pada pagi hari itu.


Diga : 


(bersambung)

Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu : Bab IV

Sosok wanita berjubah putih : Ya anak-anak, sekarang kumpulkan tugas puisinya.
Tria : Diga ! Gimana nih ?
Reno : Udah belum dig ?
Diga : Kalem dikit lagi..... Udah !
Tria : Cepet gitu edan maneh bikin tentang apa ?
Diga : Tentang kehidupan, judulnya Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu
Reno : Dari judulnya aja bisa dibayangin kalo rame nih kayanya haha.
Tria : Kita temen kan ? *blushing*
Diga : Ngga !! @%&^%$#%^%$#
Tria  : Ih atuh dikit ajaa, saeutik !
Diga : Ga ! *^$%*&#^$@*)
Reno : Hayu kumpulin ah.
Sosok wanita berjubah putih : Diga ! Reno ! Tria ! Cepat kumpulkan !
Diga : Iya setan (diucapkan didalam hati, volume suara seperlunya, dendam pribadi bisa diungkapkan disini, kalo perlu bisa memakai berbagai efek visual yang keren)
Reno : Iya bu (bu = bisa dibaca sebagai ungkapan rasa tidak enak hati kepada si sosok wanita berjubah putih, karena banyaknya peraturan dan tweet yang menyatakan bahwa hantu itu bersahabat di twitter).


Setelah kejadian itu terlewati, diga dan reno gatau gimana kabarnya si tria. Denger-denger sih katanya kertasnya si tria dimakan habis oleh si wanita berjubah putih. Tapi nggalah, ngga akan sesadis itu. Lebih sadis yang makan helm di lampu merah. 
Saat pelajaran, diga gabisa fokus. Dia hanya bisa terus mengganti pandangannya kepada papan tulis, sosok wanita berjubah putih, dan hapenya. Kalo ga diperhatiin ntar marah tuh gurunya. Ketika ada kesempatan luang, diga dengan semangatnya terus membalas chat dari tania. Dan begitu juga tania yang tanpa sadar terhipnotis oleh balasan-balasan dari diga yang membuat dia ingin tetap bercanda ria dengan diga. Sebenernya sih emang tania pengen bales aja, pengen ngobrol. Ga pake acara hipnotis kaya uya kuya.


Jam berlalu semakin cepat tanpa diputar oleh tangan-tangan jahil. Namun memang sudah kadarnya hari itu berlalu dengan cepat. Dan saat malam tiba, diga dan tania tetap saling berkomunikasi layaknya dua orang yang sedang diceritakan baru mengenal satu sama lain.


Malam hari tiba. Hati gembira. Namun tidak bagi beberapa orang yang selalu mengalami depresi sinyal. Salah satunya diga. Sungguh malang. 
Diga dan tania masih saja saling berkomunikasi satu sama lain. Hingga kini, tania sudah mulai  lebih terbuka kepada diga, dan diga juga yang sudah mulai berbagi tentang lirik lagu itu kepada tania.


Hari demi hari. Minggu demi minggu. Hingga pada suatu minggu, rentetan kejadian yang tidak diga inginkan, terjadi. Begini ceritanya. 


Diga saat itu sudah merasa sangat yakin dan pasti bahwa ia ingin sekali memiliki tania. Memiliki yang lebih dari sekedar teman. 


Diga : Tania . . .
Tania : Diga . . .
Diga : Oh Tania . . .
Tania : Oh Diga . . .
Diga  : Apa ?
Tania : Apa ?
Diga  : Yeeeh hahaha. Eh tania,
Tania : Yap ?
Diga  : Mau ga kamu berbagi bersama cerita ini dan melanjutkannya bersama-sama dengan 
             aku ?
Tania : Hah ? Maksudnya ? Gangerti.
Diga  : Baca lagi deh.
Tania : Gangerti digaaa.
Diga  : Baca lagi.
Tania : Maaaaaaaaaf. Aku gabisa diga. (diiringi lagu-lagu ost realita cinta dan rock and roll).
Diga  : Kenapa ?
Tania : Maaaaf. Kamu tau kan kalo aku baru abis putus sama ya kamu tau lah
Diga  : Iya, terus ?
Tania : Aku masih pengen sendiri dulu hehe. Maaaaaaf diga.
Diga  : Oh yaudah kalem weh hahaha
Tania : Kita temen ya ?
Diga  : Iya ! Haha.
Tania : Eh kamu udah makan belum ? Makan sana
Diga  : Udah ko tadi hehe
Tania : Tidur atuh ini udah malem banget
Diga  : Belum ngantuk ko 


Chat itu terus berlangsung hingga salah satu dari mereka tertidur. Sepertinya itu sebuah pukulan telak untuk diga. Tapi diga tetap berpikir positif dan tetap move on. Dia tidur. Lebih tepatnya mencoba untuk tidur. Tapi ngga bisa. Dan akhirnya ia tidak tidur hingga matahari datang dan menggantikan bulan. Diga tidak melakukan apa-apa sejak tadi subuh. Ia hanya terdiam dikamarnya, dibalik selimut. Soalnya kalo ketauan ga tidur ya pasti dimarahin sama orang tuanya. Sampai saatnya tiba, dia dikagetkan oleh sebah dentuman musik dan kelip lampu dari hapenya. Ternyata itu tania.


Tania : Selamat pagi !
Diga  : Pagi !
Tania : Enak ga tidurnya ? hehe
Diga  : Enak ko ini juga baru aja bangun haha.
Tania : Ke sekolah jam berapa ?
Diga  : Gatau di pas in aja sama bel hehe
Tania : Awas telat loh !
Diga  : Enggalah ga akan haha.
Tania : Yeh atuh


Sejak saat itu diga mulai kembali seperti awal. Dia mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri dan tidak menjadikan itu sebagai akhir dari dunia seperti yang dikatakan di lagu-lagu galau indonesia. 
Kayanya kalo nulis hari demi hari lagi bosen ya. Jadi :
Moment demi moment yang dilalui, banyak cerita yang ditulis oleh diga di laptop kesayangannya. Dan diga dapat merealisasikan apa yang dia rasakan dibantu oleh microsoft word, speedy dan berbagai alat lainnya. Sejak itu ia justru lebih termotivasi untuk menatap masa depan yang entah bagaimana akhirnya. Ia lebih memilih untuk membuat karya-karya unik dan berbeda. Namun karena keterbatasan manusia itu ada batasnya, ya diga belum bisa mencapai apa yang ia inginkan. Dia terus berpikir, dia ingin kebut-kebutan. "Tapi buat apa ? kalo kecelakaan gue sendiri yang rugi. Gue emang pengen jadi pembalap. Tapi setelah cita-cita itu ngga bisa tersalurkan dan terealisasikan serta direstui, ya apa boleh buat. Gue harus cari yang lain. Musik ? Gue suka musik. Dan kayanya gue pengen nekun-in bidang ini dan membuat grup musik sendiri bersama dengan teman-teman gue" sambung diga membaca pikiran penulis. 

Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu : Bab III part II

Sampai habisnya angka 23 dan 59, mereka masih terus saling berkenalan satu sama lain. Dengan memiliki hobby yang sama, mereka ngga pernah kehabisan topik buat bercerita. Beruntung. Sampai akhirnya, tania ngga bales sms lagi. Diga bingung kenapa tania ga bales sms dia. Mungkin udah tidur ato ngga punya pulsa. Tapi kayanya sih udah tidur. Diga pun mengirim satu pesan terakhirnya di awal hari itu, "Selamat tidur ! Makasih udah bisa kenalan sama kamu hehe. Sampai besok". Senyum indah yang tanpa beban itu membawa diga tertidur pulas dan membantu dia mengurangi banyaknya pikiran yang ada didalam brankas otaknya itu.


Tania : Selamat pagi Digoooooo !! Maaf kemaren ketiduran nih ehehehe. 
( Jam menunjukkan pukul 05.33)
Diga  : Hey hey ! Selamat pagi juga ! Iya gpp hahaha. Ke sekolah jam berapa ?
Tania : Yaampun kamu baru bangun ?
(Jam menunjukkan pukul 08.12)
Diga  : Iya haha tadi malem bikin lagu dulu sih.
Tania : Eh iya gimana lagu udah jadi belumm ?
Diga   : Baru jadi liriknya sih hehe.
Tania  : Boleh liat ga ?
Diga    : Jangan ah haha ntar aja kalo udah jadi semuanya hehe.
Tania   : Yah yaudah deh.
Diga    : Jangan ngambek atuh yaaa
Tania   : Iya engga ko kalem aja haha.


Diga sedang merasa bahagia. Pasalnya, ini pertama kalinya dia deket sama cewe setelah lama ngga deket sama seseorang lagi. Dia terus melakukan semuanya seperti yang sudah umum dilakukan. Layaknya orang yang sedang  falling in love at the first sight, diga ga bisa berhenti buat chat sama tania. 
Jam udah menunjukkan pukul 11 kurang. Ini saatnya buat semua pelajar yang merasa dirinya pelajar untuk sekolah. Ya, disini diga dan teman-teman seangkatannya memang berbeda nasib dengan kalian. Mereka kedapatan sekolah siang, entah selama satu ato dua semester. 
Tiba-tiba bel berbunyi, ketika diga sedang menulis sms :


Diga : Aku udah disekolah nih, kamu dimana ? hehe.
Tania : Aku masih otw*. Bentar lagi sampe kok hehe.  (*otw = oke tungguan wee)
Diga  : Eh cepetan loh ini udah masuk.
Tania : Bohong ! sekarang baru jam berapa.
Diga  : Eh yaudah ga percaya mah.
Tania : Ih serius diga !
Diga   : Engga atuh hehehe.
Tania  : Ih dasar.


Seakan cicak yang dikagetkan, ketika diga ditepuk dari belakang oleh teman-temannya diga terloncat (baca = kaget) sambil berkata :


Diga : Wey ! 
Tria  : Sibuk nih euy yang baru kenalan mah.
Dokar : Maneh udah ngerjain tugas bahasa belum ?
Diga : Tugas ? Bahasa ? Apaan ?
Dokar : Yang disuruh bikin puisi tea, tau ga ?
Diga : Eh anjrit* ! Gataulah.    (*anjrit = pelesetan dari hewan)
Reno : Diga maneh bawa motor ga ?
Diga  : Bawa, kenapa ?
Dokar : Eh udah bikin belum ?
Diga  : Belumlah, baru tau sekarang. Gimana dong ?
Reno : Parkir dimana ?
Dokar : Buatlah cepet.
Reno : Dig...
Diga  : Apaaaaa ? Kalem ih. Parkir dibelakang.
Reno : Oh, tadi liat karbunya copot.
Diga  : Sip.
Tria   : Eh gue juga belum bikin puisi.
Diga  : Yaudah hayu bikin. Tapi tentang apa ya ?
Dokar : Apa ajalah yang cepet.
Tria : Maneh kan lagi deket sama cewe tuh, bikin puisi tentang dia aja.
Diga : Apa atuh. Gamau ah. 
Dokar : Yaudah terserah lo. Cepetan bentar lagi masuk.


Diga yang terdesak waktu tidak bisa berpikir cepat. Begitu pula Tria yang terdesak meja saking terhimpitnya oleh kekerasan dunia. Dan ketika pandangan Diga buyar, ada seorang perempuan melintas melalui jendela kelasnya. Ya, itu ternyata bukan Tania. Lalu untuk apa penulis menulis ini. Ya, penulis teralihkan perhatiannya, maaf. Oh, ternyata itu Tania ! Tapi hanya seseorang yang mirip dengan dia. Ya memang dia itu saking lucunya, gaada orang yang sama kaya dia. Sepertinya cerita ini sudah semakin kacau. 
Diga yang masih terdesak oleh tuntutan tugas mulai berpikir. "Apakah gue harus buat puisi tentang dia ? Tapi ntar gue dibilang lagi galau. Sebuah penantian cinta yang dalam perjalanan. Enaknya sih mending bikin puisi tentang kehidupan. Semangat ! Bukan tentang cewe yang diharapkan cinta, kasih, dan sayangnya". "Yaudah kepepetlah ini mah, ambil dari lirik yang tadi malem gue buat aja. Siapa tau guru B indonesianya bakal tertarik dan ngerekrut gue buat masuk grup bandnya dia" sambung Diga sambil banyak berkhayal yang tidak-tidak.
Seketika dia sedang menulis, benar saja ada feeling yang mengatakan bahwa : kelak akan ada seseorang yang melewatimu, dia memakai seragam sekolah dengan rambutnya yang setengah diikat. Sungguh lucu. Apalagi kalo dia lagi pake kacamata. Pernah sekali melihat koleksi fotonya disalah satu tempat. Disitu terdapat sebuah foto yang menggambarkan beberapa penjelasan tadi. Oh, indahnya. Lalu Diga sedikit mengintip lewat jendela, dan didapatinya seorang murid sedang kencing ! Oh salah konteks, maaf. Didapatinya sesosok perempuan berparas tinggi dengan memakai seragam dan rambutnya yang setengah diikat, melewatinya dengan penuh senyum. Diga seolah tak berdaya menahan kuasa untuk tetap melirik sosok itu. Sungguh menyeramkan bila dibayangkan tiba-tiba sosok itu menghilang dan tergantikan oleh seuntas tubuh wanita memakai jubah putih :O . Diga membuang pikiran itu sambil malu-malu iya kembali melirik ke arah jendela. Tiba-tiba, benar saja sesosok wanita menggunakan jubah putih itu datang ! Dan perlahan memasuki kelas Diga. Sambil basah kuyup oleh keringat dinginnya, Diga merasa bahwa ini adalah hari terakhirnya dikelas ini. Tapi anehnya ketika ia melihat wanita itu, ia tertuju pada barang bawaannya. Yang terdapat sebuah daftar nilai dan tas berisi buku panduan berbahasa indonesia yang baik dan benar menurut semua pendiri bahasa. Ya benar ! Ini adalah hari terakhir Diga dikelas ! Diga takut ketahuan belum menyelesaikan puisinya. Dia takut dikeluarkan selama jam pelajaran bahasa indonesia. Dia lalu cepat-cepat menyalin semua kata-kata yang ada di hapenya dimana terdapat notes tentang lirik yang tadi malam ia buat.

Good Time With Friends

The sun shine is over and the sky being dark
It is the sign to get out from your house
Move up your body and changes your cloth
Don't tell your mom even she's looking on you


Who's gonna picked me up my dad's car is gone
One man was standing under the lamp's light
Who is he does me know but I don't care
Wait for me and I will be there


Don't waste more time and waste more day so let's go party, lets go party


Hey girls hey boys who's gonna take the price home
Come here with us we should gather around
Shake the soda and pop the corn
Don't ask twice where you can get an alcohol
Cause nobody here gonna drunk


Cause nobody here gonna drunk
Cause nobody here gonna drunk


And now already midnight but don't you guys worry cause this is not a cinderella's story

Kid On A Rocket Ride - I Made You A Sad Song

I cant sleep
and it’s been my first week
Since the first I held you close to me
and it’s like cutting all my fingers
just to keep it lingers

and I know that all those liquers wont heal
Back to the time when I want you around
and I kept writing songs singing “wish you were here”
Back to the time when I want you around
and i’m making you a sad song
JUST TO LET YOU KNOW HOW IT HURTS

I found a way to get you now
But im affraid I cant keep up with your heart
and it comes to this conclution, I got you now
But im affraid I cant keep up with your heart

Sometimes this fullness seems so empty
and I don’t know if I cant get thru this
Cus when im cutting all my fingers
To keep it lingers
I just know that all those liquers wont heal
Back to the time when I want you around
and I kept writing songs singing “wish you were here”
Back to the time when I want you around
and I’m making you a sad song
JUST TO LET YOU KNOW HOW IT HURTS

I found a way to get you now
But im affraid I cant keep up with your heart
and it comes to this conclution, I got you now
But im affraid I cant keep up with your heart

I want you here everytime I feel so empty inside
Im sick of this

Rocket Rockers - Aku Bosan Menjadi Pecundang

Shana, kau pendusta!
Atas dasar apa kau berpaling? memutar balikan fakta!
Namun kau t'lah mendua
Sepertinya ku tak pernah berarti di dalam benak mu dan dirinya…
Hina….


Shana, keparat kau!
Ini sudah kedua kalinya, kau khianati semua…
Janji yang tercipta…
Hanyalah omong kosong belaka, mengiris hati perlahan-lahan
Perlahan…..dan takkan pernah lagi ku harapkan dirimu!


Selamat tinggal kau pendusta hati…, pendusta janji…
Hari-harimu kan penuh karma…


Selamat tinggal kau pendusta hati…, pendusta janji…
Hari-harimu kan penuh karma…


Shana, hentikanlah!
Aku bosan menjadi pecundang,
Terkekang dalam belenggu yang kau sembunyikan
Sepertinya ku tak pernah berarti di dalam benak mu dan dirinya…
Hina….


Ini terlalu perih, mengiris hati,
Seakan-akan kau merayakan ini
Dan tak peduli,
Kau hancurkan semua hanya untuk kejar materi…


Selamat tinggal kau pendusta hati…, pendusta janji…
Hari-harimu kan penuh karma…


Selamat tinggal kau pendusta hati…, pendusta janji…
Hari-harimu kan penuh karma…

Kamis, 29 Desember 2011

SAATNYA AMARAH BERPENDAPAT

Ketika lo baca ini, pasti lo udah baca judulnya. Ketika lo udah baca judulnya, pasti penasaran apa yang akan ditulis di post ini. Dan seterusnya.

When all of the hater gather around together with another hater, they gonna make a group of haters. When all of the winner gather around and beat the hater, there are no more hater left on this world. 
And when someone screams
"FUUUUUUUUUCCCCCCCCKKKKKK !!!!"
 from the place his stand on, he did not feel the magnificence of the world according to his views.
I read a book start from the cover until the last summary. I see the world that I lived on while I feel another world that I breathe on.
I try too hard to push myself into the limit in order to escape from the reality that tells me that I'm useless just because I can't reach what I want. Meanwhile, everyday story always changes. Sometimes, I can be what I want. Sometimes, I ruined my day. Sometimes, I feel that someone (someone doesn't always mean a person (women or man) it could be angel or anything else) comes to me and said "YOU GOTTA GET A BETTER LIFE IF YOU COULD UNDERSTAND YOUR OWN LIFE".  But how ?


Here I wanna share something : In the night I was down (doesn't matter when it is or how could it be) I think I didn't walk on the way I create for my own life. Because in my opinion, I've never get myself wake up from a dream that I was fall into.


I'm still thinking that the world is a strange, round, but unfair.
I can't get what I want.
I can't create at least one new chapter of the story.
I can't prove to myself that I'm just a kid with a billion dreams.
I can't stop saying "I can't"


Let injustice rule the world, and stay that way. 


Two had disappeared in the same and I didn't wish them to come back.
They just give an empty jar then they left it in front of me, on the table of hope.
Beside them, far far away before them, same things happened. Always happened.
Until I didn't want to recognized the person who was brought the jar.


And when I write this I can't think about the grammar and anything else because I don't care. I'm just want to write, write, and write.


Then, I feel I wanna write this : "ENOUGH FOR ALL OF THIS SHIT !! EVERY PERSON JUST LIKE A BOSS WHO CONTROLLING MY LIFE. THEY COME, AND THEN THEY GO. HELLOGOODBYE. WITHOUT ANY REASON WHY, THEY SHOULD CREATE A CREW CONSIST OF EVERY PERSON WHO DOESN'T WANT TO SHARE WHAT WERE THEY DO BEFORE THEY LEFT. AND I SHOULD CREATE MY OWN ARMY TO SHOW HOW SERIOUS AM I WHEN I ASKING WHY".


They do the same thing. Seems like they ever meet before and planned this. What a joke. 


I would never see the world smiling to me while I write a song about it.


Do you know that my phone's password is fool ? So you can see anything inside my phone. When you realized that there's nothing because one night before, I had to clean it. 


See what people do everyday, hear what they say everytime. 


Reality makes me killed myself, not the mosquito. For sure.


Wish this new year makes life faster and help me to find the remote from click


Now I really really want to say every single profanity from every part of the world.


Hear the bells ringing, like i've been called to heaven.


Hanya masalah yang didapati selalu mengikuti kehidupan ini.


Never mind. 

Think About Unpredictable Cover of A Story From The Person Near You.

And the last page is talking about the conclusion of your life from the beginning until the end.

Rabu, 28 Desember 2011

Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu : Bab III

Tidak bisa menulis kalo belum tau akhirnya. Tidak bisa menulis kalo belum tau jalan ceritanya. Hidup tidak bisa diprediksi, yang bisa itu dikhayalkan dan dibayangkan. Jadi berhubung ngga tau akhir dari cerita ini gimana, cukup sampe disini cerita Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu. Karena terjadi banyak perubahan yang mendadak pada alur kehidupan tokoh.

Teori Hilang Lenyap

Ketika datang satu orang, seiring bertambahnya detik hari demi hari muncul satu orang lagi. Dua orang tersebut berjalan seiring pergantian matahari dengan bulan. Lalu suatu ketika datang satu orang lagi. Tiga orang ini lama-lama saling berada di jalannya masing-masing. Satu orang hilang. Satu orang pun ikut menghilang, tapi tetap tertahan oleh pertahanan terakhir. Tetap hilang. Dan yang paling terakhir, menggantikan orang sebelumnya namun sedikit demi sedikit, menghilang. 

Materi

Sepertinya ini dilakukan oleh saya  yang ada dimasa depan. Terimakasih sudah membuat semuanya sedemikian rupa.

Reality Makes Me Killed The Mosquito

STORYFROMFUTURE | KID ON THE DINOSAUR'S HEAD | THINK | ASK | CREATURE | TOMORROW | NOHOPE | THE SMARTLESS | BROKEN HEAD OF THE TV SHOW | FUCK FOR THE NEXT GENERATION OF THE FREEDOM SEEKER | EARTH GRAVITATION | KEYPAD LOCKED | SHOOT THE MOUTH | CONNECTED | ENTER PASSWORD | NOFUTURE BY THE END OF THE STORY | WORST | THINK ABOUT THE UNPREDICTABLE COVER OF THE STORY FROM THE PERSON NEAR YOU ||

Terlalu kepo untuk sekotak sereal bawah laut


Dulu friendster adalah sebagian dari sisi hidup pergaulan seseorang. Trus berkembang facebook yang juga tempat dimana banyak orang kenalan yang menuju ke twitter untuk mengetahui kehidupan dia dan sikapnya yang bisa dibaca lewat timeline nya. Nah sekarang jamannya blog (baca : untuk sebagian orang yang pengen curhatannya dianggap sebuah cerita). Banyak yang berpikir kalo setiap post  yang ada di blog seseorang tuh berisi curhatan sang pemilik blog. Tapi ngga semua ko. Ya beberapa sih emang ditujukan untuk berbagi bersama supaya tidak dipendam dalam hati untuk jangka waktu yang lama. (Saran untuk pemilik blog : kalo pengen curhat tapi ga pengen ketauan lagi curhat, harus bisa bermain kata-kata kaya kode. 


Contoh kalo lagi galau yang masih merasa tersakiti oleh pahitnya realita :
Matahari itu panas, bulan itu memancarkan sinar matahari jadi bumi tetap mendapat cahaya. Seakan ga pernah terbang, rumput yang tertiup angin itu hanya bergerak mengikuti alur udara. Untuk sebuah pohon yang kuat, sebuah percobaan yang berat ketika pohon itu ditebang dan dia tetap move on untuk tumbuh lagi sebagai pohon yang lebih kuat dan bermanfaat. 

Contoh kalo lagi kesel sama orang yang menjadi kompor dari segala kekesalan : Pernahkah terpikir untuk menjadi seseorang yang berguna bagi nusa dan bangsa ? Kalo ada jurusan bela negara, kayanya kamu cocok deh masuk itu soalnya kamu kaya pemain naturalisasi yang baru tau lagu kemerdekaan bangsa dimana kamu baru menjadi warga negara itu. Kemaren pas, pelajaran pkn ko ga ngeliat kamu sih ? padahal kan kita lagi ngebahas hukum. Hukum yang mengikat, hukum yang memaksa. Hukum tuh bukan cuma tentang negara, dikehidupan sehari-hari juga berlaku. Gimana caranya lo bisa menghargai orang lain yang bisa menghargai amarah dari orang yang lain juga. Untuk itu, ga perlu bawa kompor kemana-mana karna bumi udah cukup panas dengan kehadiran kamu.

Contoh kalo lagi  seneng bisa deket sama orang yang dikagumi :
Ya bisa ngoceh tentang apapun yang tidak saling memiliki keterikatan dengan judul. Kadang bisa ngalor ngidul. Untuk sebuah post, biasanya cuma membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk menggambarkan semua isi perasaan. Bisa bikin puisi, bikin cerita, apapun yang bisa ditulis. 

Contoh kalo lagi ga fokus :
Buka new entri, tulis judul trus diem beberapa saat, simpan terus ditutup. Bulak balik ganti browser buat ngecek timeline sambil buffering video di youtube dan buka profilenya di facebook. Ganti lagi browser buka blog sendiri dan kembali buka post yang tadi belum ditulis apa-apa. Kadang dalam satu malam, hal ini rentan terjadi.

Contoh kalo lagi ga tenang nunggu balesan chat dan sms :
Ganti pandangan dari laptop sekali sekali melirik pada LED handphone (biasanya kalo ada sesuatu LEDnya otomatis nyala).

Kalo udah baca ini semua kayanya bakal tau deh apapun yang selanjutnya terjadi pada blog ini intinya adalah sebuah cerita dimana gue berperan sebagai penulis yang menceritakan kisah hidup seseorang dimana orang itu adalah diri gue sendiri).

Sebut aja blog ini sebuah tempat pengganti twitter  yang lebih luas. Soalnya kalo di twitter cuma bisa 140 karakter. Kalo disini, semampunya keyboard menahan hentakan-hentakan jari untuk merangkai paragraf. 

Kalem weh kalo maneh ngerasa maneh ada disalah satu post disini, itu tandanya gue membantu maneh untuk terkenal. Tapi privasi juga tetap dijunjung. Keep calm.

Untuk satu moment yang bahagia bisa dibayar lunaskan oleh kesalahpahaman antar kedua belah pihak. (peringatan : ga cuma kedua belah pihak tapi ada pihak ketiga yang ikut berperan sebagai penghambat, cc : provider). 

Salam kepo untuk semua,

Penulis

Delivery sinyal

Malam, sebuah pergantian waktu setelah sekian jam lamanya matahari yang kepanasan berada diatas kepala dari setiap jantung dibumi ini. Pergantian malam dan siang seharusnya tidak mengganggu perjalanan sinyal para provider di indonesia ini. Dengan banyak iklan, spanduk, atribut, billboard yang menyatakan bahwa selalu baik ternyata berbanding terbalik dengan kualitas yang diberikan. Sekarang, di bulan desember tahun dua ribu sebelas udah bukan jamannya surat-suratan pake merpati putih yang konon selalu menyampaikan surat sang pemilik kepada seseorang diluar jendela sana. Dan juga bukan lagi jaman untuk beli perangko sekedar untuk ngirim surat berisi pernyataan : "Selamat pagi ! (ˇ▽ˇ)-c<‾˛‾”)‎ maaf tadi malem ketiduran hehe. Lagi apa?". Bisa dibayangkan butuh waktu berapa miliar detik untuk sampai ke kantor pos, nunggu surat itu diolah lalu dikirim terus nunggu sampe dia ngebales surat kita. Untuk itu para makhluk berwujud manusia yang bisa hidup dengan gravitasi bumi ini udah banyak melakukan terobosan mulai dari berkembangnya hape sampe berkembangnya telepon. Dari hape cina sampe hape buatan bakrie. Dari telepon rumah sampe telepon umum. Seiring berkembangnya usia per-henpon-an didunia, manusia butuh yang lebih dari yang lebih, jadi yang paling lebih. Dan darisitulah teciptanya smartphone. Dari namanya aja, hape ini bisa dibayangkan lebih canggih daripada hape esia yang seratus sembilan puluh sembilan kali sembilan kali bukan smartphone. Udah pasti penggunaan hape ini lebih dari yang biasanya. Mulai dari batre yang boros "eh lu bawa charger ga ? Lowbatt nih" terus ke "tau ga ada aplikasi baru, lumayan nih gratisan di app world"  sampe yang paling umum "Sekarang jam berapa sih ? 'sambil update personal message menjadi : (•͡˘˛˘ •͡)┌П┐ PENDING!!! MINTA DI (҂ `з´ ).︻╦̵̵̿╤── (°▽|°||l)ː̖́ sabar ya yang lagi chat sama gue".  Hingga kini dampak dari penggunaan smartphone masih banyak disalahgunakan oleh pengguna yang tidak lebih smart daripada phone nya sendiri. Sungguh kasihan. Masih aja ada yang pede nulis di personal messagenya kaya gini : " CHAT ? PING!!!" . 
Tapi sekarang, bukan hanya uber ato bbm ato y!m ato whatsapp yang masih suka ngadat, sms juga sekarang udah mulai ikut-ikutan terpengaruh. Sungguh miris bagi para pengguna yang sedang menjalankan bisnis ratusan rupiah, atau buat orang lain menjalankan ritual PDKTnya hari demi hari. Indonesia emang pengguna smartphone terbanyak didunia. Jadi daripada tiap malem bimbang harus gimana lagi menghadapi sinyal yang tertunda, lebih baik gausah pake smartphone kalo cuma sekedar buat gaya. Tapi kalo buat pelajar bisa dimaklumilah, soalnya masa-masa rentannya mendapatkan keindahan cinta ga bisa ditahan atau dipungkiri. Tapi buat remaja yang kerjaannya tiap malem cuma buka timeline  liatin gebetan ngetweet ato engga, nulis di PM "butuh chat ping aja" atau cuma sekedar ganti-ganti display picture, lebih baik dipertimbangkan lagi, kita saling mengerti ajalah, be smarter than your phone, don't let your phone controlled your mind. Smartphone is useless on the SmartlessPerson's hand.

Jumat, 23 Desember 2011

Coba Lihat

Coba lihat pada dunia
Yang tersenyum padamu
Warnai kehidupan yang
Takkan pernah terulang

Coba lihat cerita ini
Kemana kau kan pergi
Apa yang akan kau lihat
Saat tak ada lagi waktu

Lihatlah dunia untuk sementara
Masih banyak yang belum terhiasi
Lihatlah dunia belum terlengkapi
Masih banyak yang lain


Bisakah kamu membuka mata
Hati tertutup dengan tangan menutup
Cobalah lihat saat kau melompat
Semua disini akan mendukungmu

Mungkin memang kau merasa
Dunia ini tak lagi adil
Tapi coba lihatlah
Mereka  tetap berjalan


Lihatlah dunia untuk sementara
Masih banyak yang belum terhiasi
Lihatlah dunia belum terlengkapi
Masih banyak yang lain


Bisakah kamu membuka mata
Hati tertutup dengan tangan menutup
Cobalah lihat saat kau melompat
Semua disini akan mendukungmu


Dan kau kan dapatkan semua
Mampukah kau bertahan
Saat terasa dunia ini tak lagi sejalan
Coba lihat dan dengarlah

Bisakah kamu membuka mata
Hati tertutup dengan tangan menutup
Cobalah lihat saat kau melompat
Semua disini akan mendukungmu

Kamis, 22 Desember 2011

Banyak Bicara

Aku sudah menyusun kembali
Kata-kata untuk mereka
Yang terlalu banyak bicara
Terlihat ragu akan jawaban mereka

Aku tak pernah ragu menjawab
Atas dasar apa kau berani membantah
Tak tau bicara apa dengan siapa
Segera berlari tutupi kesalahan

Tarik kembali semua ucapanmu
Buktikan itu pada dunia nyata

Apapun bisa saja kulakukan
Apalagi tanpa banyak bicara
Kau yang banyak bicara
Mana hasil dari perkataanmu

Kau kira kau bisa berdebat
Setelah berbicara kau lebih berbahaya
Aksimu terlalu jauh dari kata-katamu




Rabu, 21 Desember 2011

Mereka dan Sesuatu Tentang Waktu : Bab II

Pas lagi berusaha mencapai garis depan sambil senggol sana sini sok kenal, tiba-tiba,


Cewe : Diga !
Gue   : Hey ! Kalem puisinya belum dibuat hehehe
Cewe : Eh gpp ko, udah tau belum dipapan ada apa ?
Gue    : Belum, ini juga lagi mau kedepan. Emang ada apa gitu ?
Cewe : Disitu ada pengumuman pendaftaran lomba bikin lagu, bikin puisi dan sebagainya pokonya yang   
            berhubungan sama sastra. Tenang aja, nama kamu udah aku tulis ko.
Gue   : Hah ? Ih kenapa ? Aku ga berminat ikutan.
Cewe : Inget kan tadi dikelas minta tolong apa ke kamu ?
Gue    : Bikin puisi kan ?
Cewe  : Iya. Sebenernya itu buat lomba ini, aku harap kamu bisa lebih dari sekedar bikin puisi, aku 
            harap kamu bisa bikin la..


Percakapan diga sama cewe itu kepotong pas adit narik baju diga ke arah papan sambil ngomong,


Adit  : Ih lu teh dicariin pacaran mulu sih.
Diga : Kenapa kangen ya 
Adit   : Ngomong-ngomong cewe itu siapa lu ?
Tria   : Secret admirenya diga kali hahaha
Dokar : Hahaha secret admire teh apa  eh
Reno  : Tuh orang yang suka ngambil hape orang terus ngebajak "Kolor batman aku belum laku satu 
            pun" 
Tria   : Hahaha itu mah si dokar.
Dokar : Sialan lu ! Apa ih
Adit   : Penggemar rahasia, tau ga ?
Dokar : Hah ? Oh yang kaya intel gitu ya ? 
Tria, Adit, Diga, Reno : Sip atuh !


Tria : Dig, nama dia siapa sih ?
Diga : Gatau nih gue juga belum nanya
Adit  : Anak kelas berapa dia ?
Reno : Asa pernah liat dimanaa gitu...
Tria  : Dimana ?
Adit  : Asa asa wae maneh mah
Reno : Oh tadi kan yang lagi ngomong sama si diga !
Diga  : Sip.


Ga lama kemudian bel sekolah bunyi. Inisiatif aja mereka langsung ke kelas, berhubung pelajaran pertama ga bisa telat, kalo telat langsung minus 5 :(.
Ga lama kemudian bel sekolah bunyi lagi, kali ini udah selang waktu 5 jam, jadi udah waktunya pulang sekolah. Diga pulang pake motor baru kesayangannya yang udah dia impi-impikan sejak smp dulu. Dijalan pulang, dia terus kebayang-bayang sama cewe yang tadi. "Dari dulu gue ga pernah nyari cewe yang cantik, tapi yang lucu. Bukan cewe yang penuh make up, tapi natural. Bukan cewe yang pengertian, tapi yang bisa memahami" kata diga dalam hati sambil melintasi tempat dimana masa lalunya yang sangat sulit dillupakan karena mengandung banyak materi yang emang susah dilupain.


Sampe rumah kaya biasa, langsung ambil charger hape sama laptop. Biasanya abis mandi langsung nulis lagi. Tapi karena bingung mau nulis apa, diga cuma nyalain laptop dan gonta ganti desktop background sama liatin timeline twitter. Pas lagi diem gitu tiba2 hapenya bunyi "And the story begiiiiiin" lagunya killing me inside - don't look back. Ternyata ada missed call dari seseorang yang nomernya belum ada di kontak hape diga. Tanpa berpikir panjang, diga langsung nelpon balik ke nomer itu. Setelah beberapa detik terhubung, tiba-tiba ada suara cewe, pas diga mau bilang halo, cewe itu berkata, "Maaf, pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan. Silahkan isi pulsa anda dan coba beberapa saat kemudian". Sejenak dia terdiam karena kaget, tiba-tiba ada iklan "Kamu ga pernah sms. Kamu ga pernah nelpon". "Maaf tapi aku ga punya pulsa". Merasa kesepet, diga pun menekan remote ac yang ada didalam jangkauan dia.
Lalu dia inisiatif buat sms ke nomer yang tadi, gini ceritanya :


Diga : Ini siapa ya ? Maaf ga punya pulsa buat nelpon balik.
08xx : Hey ini diga kan ? Ini aku tania
Diga : Tania ? yang mana ya ?
Tania : Yang tadi minta buatin puisi ituloh hehe maaf baru ngasih tau nama aku
Diga : Oh haha maaf maaf. Tadi ga sempet nanya nama kamu sih. Nama panjang kamu siapa ?
Tania : Tania Rhytza Fernada.
Diga : Ko unik sih namanya ? hehe
Tania : Makasih diga. Kalo kamu siapa ?
Diga : Aku Alditya Diga Prixla
Tania : Ih yang kamu juga unik haha
Diga  : Kita unik nih hmm hehehe
Tania : Gimana ? udah bikin puisinya ?
Diga  : Belum haha maaf lupa
Tania : Gpp ko santai aja. Kata aku sih, mending kamu bikin lagu aja gimana ?
Diga  : Kayanya lebih asik bikin lagu, boleh juga tuh. Tapi tentang apa ?
Tania : Hmm terserah kamu. Tentang kita manusia, tentang dunia, tentang sesuatu tentang waktu.
Diga   : Kamu suka cerita fiksi ?
Tania : Iya, aku juga sebenernya suka nulis ko hehe. Aku udah baca blog kamu. Isinya asik. 
Diga   : Wah ternyata. Makasih hehe.
Tania  : Sama-sama diga. Semangat bikin lagu nya !
Diga   : Iya siap. Eh, tania
Tania  : Ya ?
Diga   : Kapan-kapan kita nulis bareng ya
Tania  : Boleeh hehe.


Sampai habisnya angka 23 dan 59, mereka masih terus saling berkenalan satu sama lain. Dengan memiliki hobby yang sama, mereka ngga pernah kehabisan topik buat bercerita. Beruntung. Sampai akhirnya, tania ngga bales sms lagi. Diga bingung kenapa tania ga bales sms dia. Mungkin udah tidur ato ngga punya pulsa. Tapi kayanya sih udah tidur. Diga pun mengirim satu pesan terakhirnya di awal hari itu, "Selamat tidur ! Makasih udah bisa kenalan sama kamu hehe. Sampai besok". Senyum indah yang tanpa beban itu membawa diga tertidur pulas dan membantu dia mengurangi banyaknya pikiran yang ada didalam brankas otaknya itu. Sebuah pengalaman, cerita dimasa lalu yang pernah membuatnya down, terlalu down sampai penulis tidak sanggup menceritakannya lebih jauh.


(bersambung dulu....)