Selasa, 27 Maret 2012

Dua Dunia

Tiupan angin itu membuat semua daun-daun kering di taman terbang ke segala arah dan membuat tumpukan kertas yang ada kursi taman disamping alfa ikut terbawa tiupan angin. Terlalu banyak kertas sampai alfa kewalahan untuk mengambil satu per satu kertas-kertas itu. Hampir semua pengunjung taman melihat kejadian itu dan membuat alfa berkeringat dingin karena malu dan takut orang-orang melihat apa yang tertera di kertas-kertas tersebut. Setelah hampir dari tiga perempat kertas yang sudah alfa ambil dan bereskan, kembali sebuah tiupan angin membuat beberapa sisa kertas lagi terbang semakin menjauh dari hadapan alfa. Dengan kesigapannya, alfa segera berlari, meloncat untuk berusaha mendapatkan kertas yang hampir saja tersangkut di pohon. Kini dia memutuskan untuk segera pulang dan melanjutkan apa yang sedang dikerjakan di kertas-kertas tersebut.


Alfa, seorang perempuan muda yang bercita-cita untuk menjadi seorang psikiater, tinggal sendiri di sebuah apartemen sederhana ditengah kota. Keluarganya berada di negara lain, karena alfa sejak kecil punya sebuah mimpi untuk bisa berkuliah sebuah universitas psikologi terkenal di salah satu negara. Dan hebatnya dia mampu membiayai dirinya sendiri selama kuliah, tanpa bantuan dari orang tuanya. 


Sebagai orang yang suka bermimpi tentang masa depannya, alfa sering melakukan banyak hal yang menurut orang aneh. Alfa memang sering menggambar dan menuliskan sesuatu di selembar kertas setiap hari. Seperti sebuah buku harian yang banyak digunakan orang, namun alfa lebih suka menggunakan kertas. Alasannya, buku adalah kumpulan kertas yang disatukan dan membuat kita selalu membuka halaman sebelumnya sebelum membuka halaman baru. Bila kita menulis suatu pengalaman yang pahit dan tidak ingin dipikirkan atau dirasakan lagi, pasti kita akan teringat pada kejadian dimana kita menulis itu. Alfa tidak suka dengan keadaan seperti itu, karena dia tidak ingin mengingat apapun yang sudah terjadi di hari kemarin, sebelumnya dan jauh-jauh dari hari itu. Maka setiap hari alfa selalu menggambar dan menulis sesuatu di kertas yang bisa membantunya mengungkapkan apa yang alfa pikirkan dan lakukan selama satu hari penuh. Seakan mempunyai dunia yang lain ketika alfa melihat semua kertas-kertas yang sudah menumpuk di meja tidurnya. Namun alfa tidak pernah merasa risih dengan keadaan kertas-kertas itu.


Terhitung sudah 2 tahun alfa melakukan semua kegiatan itu. Mulai dari pagi-pagi ia bangun bersiap-siap untuk kuliah sampai sore ia kembali pulang ke apartemennya. Namun dalam 1 bulan terakhir ini alfa merasakan sesuatu yang aneh. Seakan kertas-kertas itu berbicara pada alfa bahwa mereka menyimpan sebuah rahasia yang saling menghubungkan satu sama lain. Gambar-gambar yang berada dalam kurun waktu satu bulan terakhir ia tempel di dinding kamarnya. Dari ujung atas sampai setengah dinding sudah penuh dengan tempelan kertas-kertas tersebut. Dan alfa pun masih belum mendapatkan jawaban apapun. 


Malam itu alfa bermimpi, sebuah dunia baru akan terbentuk namun semua manusia tidak akan menyadarinya. Karena ketika dunia itu datang, semua manusia sedang berada dibawah alam sadarnya. Seperti sebuah kehidupan baru yang akan dimulai dari awal, namun kehidupan kita yang sekarang tidak akan berhenti. Jadi, kita seperti hidup dalam satu dunia namun mempunyai dua kehidupan. Alfa terbangun tiba-tiba karena mendengar alarm yang ia pasang sebelumnya. Dengan gelisah alfa segera menyiapkan buku kuliahnya dan tidak lupa kertas kosong untuk hari itu. Alfa tidak bisa konsentrasi saat pelajaran. Dia masih bingung apa sebenarnya yang terjadi didalam mimpinya semalam. Kemudian tanpa ia sadari, ia menulis sebuah pada buku kuliahnya, kalimat yang berbunyi "Ada saat dimana kita sebagai manusia mempunyai kemampuan untuk melebihi batas kehidupan kita". Alfa dengan penuh rasa penasaran, segera menutup buku tersebut. Ia sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mengapa dia bisa menulis seperti itu. 


Seperti biasanya setelah pulang kuliah dan bermain bersama teman-temannya, alfa pergi ke taman dan duduk di bangku yang sama seperti biasanya. Kali ini ia tidak langsung menyiapkan kertas yang sudah ia bawa dari apartemennya, namun kali ini dia lebih tertuju pada sebuah patung yang berada tepat dihadapan dia. Sebuah patung abstrak yang menyerupai sosok seorang wanita yang sedang tersenyum dan menari. Selama ini alfa tidak terlalu memperhatikan patung itu, karena keberadaannya sedikit tertutupi oleh ranting pohon. Patung itu seperti berbicara pada alfa. Namun alfa masih penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Alfa menutup mata dengan tujuan ingin bersantai sejenak. Tiba-tiba ia mendengar seseorang yang berbicara padanya. Karena kaget, ia membuka mata. Namun ia tidak melihat siapapun disekelilingnya, hanya ada dia dan patung tersebut. Lalu ia kembali menutup matanya dan bersandar pada bangku taman. Seketika ada yang berbicara lagi pada alfa, "Jangan membuka matamu alfa. Hanya dengan cara ini aku bisa berbicara padamu. Aku selalu memperhatikanmu setiap hari duduk di bangku ini dan menggambar. Aku tau kamu selalu datang ke taman ini, namun tidak pernah memperhatikanku." "Memangnya ada apa ?" sahut alfa menjawab pernyataan tadi sambil tetap menutup matanya. "Apakah kamu sudah menemukan jawaban untuk semua kertas  yang kamu tempel di dinding kamarmu ? Apakah kamu sudah menemukan jawaban untuk mimpimu tadi malam ? Apakah kamu tau kenapa aku bisa berbicara denganmu, namun hanya ketika kamu menutup mata ? Mungkin kamu belum mengerti apa yang aku maksud sekarang, tapi kamu pasti akan mendapatkan jawaban dari semua kejadian yang kamu alami akhir-akhir ini. Tidak perlu takut, kamu tidak sedang dalam bahaya, kamu tidak sedang dipengaruhi atau kamu tidak sedang bermimpi. Karena ketika aku selesai berbicara denganmu saat ini, kamu akan merasa seperti sedang melakukan percakapan biasa ketika kamu membuka mata." Alfa lalu membuka matanya dan ketika ia melihat sekeliling, ia tidak mendapati siapapun yang ada disekitarnya. Sejauh pandagannya ia hanya melihat orang-orang yang sedang bersantai dikejauhan, anak-anak yang bermain di dekat danau, dan beberapa orang lagi yang sedang berolahraga disekitar taman. 


Malam itu alfa semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupnya akhir-akhir ini. Ia duduk di mejanya dan menyiapkan sebuah kertas kosong. Namun sekian lama menunggu ia tetap tidak bisa menggambar. Alhasil kertas itu pun masih kosong. Alfa meninggalkan kertas yang masih kosong itu dan berjalan menuju ke dinding yang dimana terdapat kertas-kertas yang ia tempel sebelumnya. Sambil memperhatikan semuanya, alfa berfikir sebenarnya apa maksud dari perkataan patung di taman itu siang tadi. Lalu alfa memperhatikan lagi mulai dari awal sampai akhir yang sesuai dengan urutan hari dan tanggal ia menggambar semuanya. Tetap saja alfa tidak mengerti. Lalu ia berbaring ditempat tidurnya dan memejamkan mata. Sejenak ia tidak merasakan apa-apa, namun tiba-tiba ia melihat sebuah kehidupan lain dari dirinya dimana semuanya itu sama dengan kehidupan yang ia jalani sekarang, namun bedanya didalam kehidupan yang hanya bisa terlihat ketika alfa sedang menutup mata, disana setiap orang mempunyai tugas yang lebih berat untuk melakukan kegiatan-kegiatan mereka dan untuk melanjutkan hidup mereka, dengan banyak sekali penderitaan yang hebat sampai mungkin semua orang lebih memilih untuk mengakhiri kehidupan mereka. Namun disatu sisi lain, alfa melihat orang-orang yang hidupnya lebih menyenangkan daripada yang sebelumnya. Seperti keadaan di surga. Setiap orang bebas ingin melakukan kegiatan apa saja dan tidak mempunyai beban apapun. Dan mereka masing-masing mempunyai pelindung, seorang malaikat yang bertugas untuk menjaga kehidupan mereka. Begitu terkejut alfa melihat apa yang ia baru saja alami. Namun alfa masih belum mengerti sepenuhnya tentang apa sebenarnya yang ia lihat. Lalu alfa kembali melihat pada kertas-kertas yang ada di dinding. Kini ia memperhatikan satu persatu kertas itu lebih lama. Dan ia mendapatkan sebuah jawaban. Ternyata apa yang alfa gambar dalam satu bulan terakhir adalah gambar sebuah keadaan dimana dunia yang kita jalani sekarang, terpisah antara kehidupan yang indah dan kebalikannya. Terlihat disana ada beberapa gambar yang menceritakan bahwa banyak orang yang sedang menikmati indahnya hidup mereka dengan latar lingkungan yang indah, terdapat juga beberapa gambar yang menceritakan banyak orang yang tersiksa dengan latar lingkungan yang hancur seperti sedang berlangsungnya perang.


Apa sebenarnya yang dirasakan alfa ?


Alfa selama ini merasa bahwa hidupnya enak-enak saja, tidak pernah mendapat kesulitan, sekalipun dia mendapat kesulitan, masih tidak terlalu kompleks hanya sekedar tantangan. Namun ketika ia mengerti atas semua perkataan patung yang ada di taman tersebut dan gambar-gambarnya sendiri yang ia tempel di dinding, ia baru menyadari bahwa sebenarnya mereka semua ingin menunjukkan seberapa besarkah kita harus berusaha untuk mencapai hidup yang nyaman, untuk mencapai hidup yang enak tanpa banyak masalah dan halangan. Ia pun baru sadar bahwa semua gambar yang ada di dinding itu bukan atas kehendak dia, namun dia hanya menggambar apa yang dia rasakan, dan ternyata patung wanita yang ada di taman itu sebenarnya menuntun dia untuk menggambar seperti itu. Dunia yang dilihat alfa hanyalah pertanda dari alam semesta untuk menyadarkannya.


Jadi sebenarnya dunia ingin memberitahu kita bahwa tidak selamanya hidup kita itu mudah untuk dijalani. tidak selamanya semua masalah itu ada jalan keluarnya, namun ketika semua masalah bisa kita atasi dengan bijaksana, maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan, sebuah kehidupan yang mulus tanpa banyak halangan namun itu semua kembali pada kita sebagai orang yang bisa mengatur jalan hidup kita sendiri, bagaimana cara kita untuk menyelesaikan masalah bagaimana kemampuan kita seberapa besarkah kita ingin berusaha untuk sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.


Menyerah sebelum berusaha itu tidak ada gunanya, hanya mempersingkat waktu kita untuk lebih memahami kehidupan kita, lebih mendalami, merasakan kenikmatan dari setiap masalah yang muncul dalam kehidupan kita sehari-hari. Bila kita tidak mempunyai satu masalah pun dalam hidup kita, darimana kita bisa belajar selain pengalaman hidup kita dalam menyelesaikan masalah itu. Jadilah seseorang yang berguna. Jangan buang waktu hanya untuk memprotes kehidupan kamu yang sekarang, karena pasti suatu saat kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Sekalipun tidak tercapai, pasti ada sisi positifnya hanya saja memang kita harus kecewa, tapi bila menyangkut tentang kehidupan kita sendiri, ada baiknya kita merelakannya. 


Semua berlalu dengan cepat, sampa-sampai banyak hal yang terlupa. Tapi ingatlah ketika kamu berhasil memecahkan sebuah problema hidup yang tak kunjung berhenti. Ada rasa bangga yang muncul sesudahnya.


Apalagi bila kita mempunyai sebuah cita-cita namun tidak diberi dukungan oleh orang tua kita. Pasti kita sangat kecewa ! Tapi lihatlah, mereka tau segalanya dan tentu rencana mereka sangat berpengaruh besar pada hidup kita. Dengarkan apa kata orang tua kita. Mereka tau yang terbaik.


Sekalipun cita-cita dan mimpimu tidak tergapai, setidaknya kamu sudah mencoba mencari cara untuk mendekati mimpi dan cita-citamu daripada hanya duduk diam menunggu sebuah keajaiban terjadi.


Maka, 

NIKMATI HARI INI !




1 komentar: